KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
alam yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya yang tak terhingga, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan resensi buku yang berjudul “Akhlak Tasawuf” dan tidak lupa pula
Shalawat serta Salam tercurahkan kepada jungjungan Nabi besar kita Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
para pengikutnya.
Dalam penyusunan resensi buku ini,
penulis menyadari telah melibatkan banyak pihak turut serta berpartisipasi baik
langsung maupun tidaklangsung. Partisipasi yang membawa adil dalam penulisan
ini berupa bimbingan, notivasi maupun materiyang tiada ternilai harganya bagipenulis. Guna menghargai seluruh
kontribusi yang telah diberikan pihak-pihak yang terkait. Sudah selayaknya
penulis menyampaikanterimakasih sedalam-dalamnya kepada :
1.
Bapak
Hamdani selaku dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf
2.
Perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai tempat dimana saya mencari buku yang ingin saya resensi
tersebut.
3.
Orang
tua yang selalu mendukung saya dari belakang menuju kesuksesan saya.
Apabila terdapat kekurangan dan
kelebihan dalam penulisan resensi buku ini mohon dimaafkan. Semoga buku ini
dapat membuka cakrawala yang lebih luas bagi pembacaserta menambah
pengetahuandan semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Jakarta,
10 Oktober 2012
Penyusun
Syifa Ismalia
Judul
Buku : Akhlak Tasawuf
Penggarang : Prof.Dr.H.Abuddin Nata, MA
Penerbit : Rajawali Pers
Tahun Terbit : 2010
Tempat
Terbit : Jakarta
Tebal : 322 halaman
Ilustrasi
buku : cover warna hijau, isi buku hitam putih
1) Buku Akhlak Tasawuf dalam prespektif
ditulis oleh Prof.Dr.H.Abuddin Nata, MA pada tahun 2010 . Perlu dijelaskan
disini, bahwa buku ini semula disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan
bacaan dan rujukan bagi para mahasiswa yang mempelajari mata kuliah Akhlak
Tasawuf baik dilingkungan Perguruan Tinggi Islam Negeri, Swasta maupun
Perguruan Tinggi Umum lainnya. Muatan Buku ini sepenuhnya mengikuti Topik Inti
Kurikulum Nasional Institut Agama Islam Negeri, Tahun 1995 yang disahkan
Menteri Agama Republik Indonesia.
Namun karena isi buku ini memuat
ajaran dan kaidah hidup yang Islami yang berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah
dan pendapat para ulama yang masyhur maka disarankan juga berguna bagi
masyarakat islam pada umumnya .
PEMBAHASAN
Bab 1
Pengertian,
ruang lingkup dan manfaat mempelajari ilmu akhlak
a.
Pengertian ilmu akhlak
Kita dapat melihat 5ciri yang terdapat dalam
perbuatan akhlak :
Pertama,
perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi kepribadian. Kedua, perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang tanpa landasan pemikiran. Ketiga, perbuatan akhlak adalh
perbuatan yang timbul dalam diri manusia. Keempat, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan tanpa adanya sandiwara. Kelima, perbuatan akhlak adalah perbuatan
yang ikhlas yang semata-mata karena Allah.
b.
Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak
pokok-pokok
masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah perbuatan manusia.
Banyak contoh perbuatan akhlak baik yaitu membangun masjid, membangun sekolah,
membangun rumah sakit dll. Selanjutnya tidak pula dikatakan perbuatan akhlak
yang alami . dalam hubungan ini Murthada mengatakan bahwa perbuatan alami tidak
menjadikan pelakunya layak dipuji. Dengan demikian perbuatan sifat alami tidak
termasuk perbuatan akhlaki, karena tidak dilakukan atas pilihan.
c.
manfaat mempelajari akhlak
·
Membersihkan
hati dari hawa nafsu dan amarah
·
Sebagai
panduan agar manusia mampu menilai baik/buruk
·
Membersihkan
diri dari perbuatan maksiat
·
Mewarnai
aktivitas hidup
·
Memberikan
pedoman atau penerangan perbuatan baik/buruk.
Bab 2
hubungan ilmu akhlak dengan ilmu lainnya
PENDEKATAN dan
HUBUNGAN AKHLAK dengan
ILMU-ILMU LAINNYA
a.
Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf
Para ilmu tasawuf membagi tasawuf
menjadi 3 bagian yaitu tasawuf falsafi,
tasawuf akhlaki, tasawuf amali . Ketiga macam itu bertujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menjauhkan diri dari sikap tercela
dan melakukan sikap terpuji.
b.
Hubungan ilmu akhlak dengan tauhid
Ilmu tauhid disebut pula ilmu kalam .
hubungan antara ilmu akhlak dan tauhid ada 2 yaitu : Pertama, ilmu tauhid membahas masalah Tuhan dengan demikian ilmu
tauhid akan mengarahkan perbuatan baik .
Kedua,ilmu tauhid menghendaki agar seseorang yang bertahuid tidak hanya tau atau menghafal rukun iman dan dalil-dalil saja tapi untuk diamalkan.
Kedua,ilmu tauhid menghendaki agar seseorang yang bertahuid tidak hanya tau atau menghafal rukun iman dan dalil-dalil saja tapi untuk diamalkan.
c.
Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu jiwa
Melalui jiwa dapat diketahui
sifat-sifat psikologis yang dimiliki seseorang. Dengan demikian ilmu jiwa mengarahkan pembahasan pada aspek
batin manusia dengan cara mengeskpresikan perilakunya.
d.
Hubungan ilmu jiwa dengan ilmu pendidikan.
Tujuan pendidikan adalah terbentuknya
seorang hamba yang patuh dan tunduk untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya serta memiliki sifat yang mulia.
e.
Hubungan ilmu akhlak dengan filsafat
Filsafat adalah suatu upaya berfikir
mendalam, menyeluruh, sistematik untuk menemukan hakikat mengenai segala
sesuatu. Obyek pemikiran filsafat yang berkaitan dengan ilmu akhlak adalah
tentang manusia.
Para filosof muslim memiliki pemikiran
tentang manusia bagaimana terlihat dalm pemikirannya tentang jiwa. Memberikan
petunjuk dalam pemikiran filsafat terhadap bahan-bahan atau sumber yang dapat
dikembangkan lebih lanjut menjadi konsep ilmu akhlak.
Bab 3 induk akhlak islami
Secara teoritis ada 3 macam akhlak yaitu :
hikmah(bijaksana) , syaja’ah(perwira/kesatria) dan iifah(menjaga diri dari
perbuatan dosa dan maksiat)
Inti akhlak pada akhirnya bermuara pada sikap
adil(sikap pertengahan) dalam setiap apa yang dilakukan. Dari sikap adil
dalammelakukan segala perbuatan akan menimbulkan sikap yang bijaksana. Dapat
dikatakan bahwa Al-Qur’an jauh lebih lengkap dan dibandingkan seorang filosof
lainnya.
Bab 4 sejarah pertumbuhan dan perkembangan ilmu akhlak
a.
Ilmu akhlak diluar agama islam
Pertumbuhan akhlak yang pertama di yunani
yang dinamai Sophisticians yaitu orang-orang
yang bijaksana (500-450 SM) . dasar yang digunakan adalah pemikiran
filsafat tentang manusia .
b. Akhlak
pada agama nasrani
Pada akhir abad ke3 M tersiarlah agama
Nasrani di Eropa. Dengan demikian ajaran akhlak ini bersifat teo-centi(memusat
pada Tuhan) dan Sufistik(bercorak batin).
c. Akhlak
pada Bangsa Romawi
Kehidupan masyarakat Eropa pada masa
pertengahan dikuasai oleh Gereja. Ajaran akhlak pada masa ini adalah ajaran
akhlak yang dibangun dari perpaduan antara ajaran Yunani dan Nasrani.
d. Akhlak
Pada Bangsa Arab
Bangsa Arab tidak mempunyai ahli filsafat
pada masa jahiliyah, tapi pada masa itu bangsa arab mempunyai ahli hikmah dan
ahli syair yang syair-syairnya memerintah agar berbuat baik .
AKHLAK PADA
AGAMA ISLAM
Agama Islam intinya mengajak manusia agar
percaya kepada Allah . agama Islam juga mengandung jalan hidup manusia yang
paling sempurna dan memgajarkan kesejahteraan . Akhlak islam bercorak pada 2
yaitu : akhlak yang bercorak normati dan akhlak yang bercorak rasional dan
cultural
Akhlak pada
Zaman Baru
Pada akhir abad ke-15 M . Eropa ,mulai
mengalami kebangkitan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan dan taeknologi.
BAB 5 ETIKA, MORAL dan AKHLAK
a.
Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani .
Etika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan perbuatan baik ataupun
buruk
b. Moral
Moral berasal dari bahasa latin .
Moral adalah kebiasan atau adat istiadat atau batasan terhadap aktivitas yang
dilakukan manusia dengan nilai baik atau buruk.
c.
Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab .
Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan tanpa pemikiran karena akhlak insting
yang dibawa manusia sejak lahir.
d. Persamaan Etika, Akhlak
dan Moral yaitu sama-sama membahas tentang prilaku manusia baik maupun buruk.
BAB
6 BAIK dan BURUK
Baik adalah sesuatu perbuatan yang disukai
kehadirannya oleh manusia . buruk adalah kebalikannya dengan baik, jadi buruk itu ssesuatu
perbuatana yang tidak disukai kehadirannya oleh manusia. Aliran-aliran filsafat
yang mempengaruhi dalam penentuan baik dan buruk:
1. Aliran Adat istiadat
Perbuatan baik itu badalah perbuatan yang telah ditentukan oleh adat istiadat.
1. Aliran Adat istiadat
Perbuatan baik itu badalah perbuatan yang telah ditentukan oleh adat istiadat.
2.
Aliran Hdonisme
Perbuatan baik itu adalah perbuatan yang akan mendatangkan kelezatan, kenikmatan dsb.
Perbuatan baik itu adalah perbuatan yang akan mendatangkan kelezatan, kenikmatan dsb.
3.
Aliran Humanisme
Perbuatan baik itu adalah perbuatan yang datang dari hati nurani
Perbuatan baik itu adalah perbuatan yang datang dari hati nurani
4.
Aliran Utilitarisme
Perbuatan baik adalah perbuatan yang berguna untuk manusia dsb.
Perbuatan baik adalah perbuatan yang berguna untuk manusia dsb.
5.
Aliran Vitalisme
Perbuatan baik adalah perbuatan yang mencerminkan kekuatan dalam hidup.
Perbuatan baik adalah perbuatan yang mencerminkan kekuatan dalam hidup.
6.
Aliran Religiosisme
Perbuatan baik adalah perbuatan dari kehendak tuhan atau yang ditetapkan tuhan.
Perbuatan baik adalah perbuatan dari kehendak tuhan atau yang ditetapkan tuhan.
7.
Aliran Evolution
Perbuatan baik adalah perbuatan yang berangsur-angsur meningkat.
Perbuatan baik adalah perbuatan yang berangsur-angsur meningkat.
Sifat baik dan buruk itu bdapat berubah,
Nisbi, tidak universal dan relatif
Bab 7 Kebebasan, tanggung jawab dan hati
nurani
a. Pengertian
kebebasan.
Kebebasan
adalah suatu tindakkan yang tidak dibatasi suatu tindakan. Setiap manusia
mempunyai kebebasan namun kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang positif
buakn kebebasan yang negative yang akan merusak diri seseorang.
b. Pengertian
Tanggung Jawab
Tanggung
jawab adalah keadanan yang wajib menanggung sesuatu. Dengan adanya kebebasan
maka seseorang wajib bertanggu g jawab apa yang dia telah kerjakan.
c. Hati
Nurani
Hati nurani dimna manusia
memperoleh saluran ilham dari Tuhan.
d. Hubungan
kebebasan, tanggung jawab dan Hati nurani
Karena danya kebebasan maka
timbulah tanggung jawab, yaitu kebebasan yang diperbuat secara hati nurani dan
moral harus dapat dipertanggung jawabkan . disinilah letak hubungannya
kebebasan, tanggung jawab dan hati nurani.
Bab 8 Hak, kewajiban dan keadilan
a. Pengertian
Hak dan macam-macamnya
Hak adalah
wewenang yang secara etis dapat memiliki sesuatu.
Macam-macam hak : factor yang
merupakan hal(obyek) yang dimiliki dan hal yang berfaktor orang(subyek).
b. Pengertian kewajiban
Kewajiban
adalah Sesuatu yang harus dilakukan .
c. Keadilan
Keadilan
adalah Pengakuan terhadap hak yang sah.
d. Hubungan
hak, kewajiban dan keadilan
Hubungannya adalah dengan
terlaksananya hak, kewajiban dan keadilan maka dengan sendirinya akan mendukung
terciptanya perbuatan yang baik.
BAB 9 AKHLAK ISLAMI
A.
PENGERTIAN AKHLAK ISLAMI
Akhlak islami adalah perbuatan yang dilakukan
dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan sebenarnya yang didasarkan pada
ajaran islam.
B.
RUANG LINGKUP AKHLAK ISLAMI
a.
Akhlak
Terhadap Allah
Akhlak kepada Allah dapat
diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia
sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai Khalik.
b.
Akhlak
Terhadap Sesama Manusia
Akhlak terhadap sesama manusia
dapat mengendalikan nafsu amarah, mendahulukan kepentingan orang lain
disbanding kepentingan pribadi.
c.
Akhlak
Terhadap Lingkungan
Segala sesuatu yang disekitar
manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.
Dengan demikian akhlak islami itu jauh lebih
sempurna disbanding dengan akhlak lainnya.
BAB 10
PEMBENTUKKAN AKHLAK
A.
ARTI
PEMBENTUKKAN AKHLAK
Pembentukkan akhlak dapat diartikan
sebagi usaha yang sungguh-sungguh untuk membentuk anak dengan menggunakan
sarana pendidikan dan pembinaan dengan sungguh-sungguh.
B. METODE
PEMBINAAN AKHLAK
Konsep pembinaan akhlak ada 3 yaitu : Pertama, yaitu system yang menggunakan
berbagai sarana peribadatan secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan
akhlak . Kedua, yaitu system yang
dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara continue . Ketiga, yaitu system yang
dilakukan dengan menggangap diri ini sebagai yang banyak kekurangan dari pada
kelebihannya.
C. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKKAN AKHLAK
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukkan akhlak ada 3 aliran yaitu :
Pertama, menurut aliran Nativisme
bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukkan diri seseorang
adalah factor pembawaan dari dalam diri berupa kecenderungan, bakat, alat dan
lain-lain. Kedua, menurut aliran
Empirisme bahwa factor yang berpengaruh terhadap pembentukkan diri seseorang
adalah faktor pembawaan dari luar diri berupa lingkungan maupun keluarga. Ketiga, menurut aliran Konvergensi
adalah faktor pembawaan dari luar maupun dalam jadi faktor konvergensi adalah
gabungan aliran nativisme dengan aliran empirisme.
BAB 11 ARTI, ASAL-USUL, dan MANFAAT
TASAWUF
a. Pengertian
Tasawuf
Tasawuf
adalah upaya melatih jiwa dengan berbgai kegiatan yang dapat membebaskan
dirinya dari pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercermin akhlak yang mulia
dengan Allah SWT.
b.
Sumber
Tasawuf
1.
Unsur
Islam
Bersumber
pada dorongan ajaran islam dan factor social dan sejarah kehidupan masyarakat
pada umumnya.
2.
Unsur
Luar Islam
2.1
Unsur
Masehi
Unsur
tasawuf diduga mempengaruhi tasawuf islam adalah sikap fakir . Menurut
keyakinan nasrani bahwa Isa bin Maryam adalah seorang yang fakir.
2.2
Unsur
Yunani
Filsafat
adalah segala sesuatu yang asalnya dari akal manusia.
2.3
Unsur
Hindu/Budha
Antara
tasawuf dengan kepoercayaan hindu dapat dilihat adanya hubungan seperti sikap
fakir, darwisy.
2.4
Unsur
Persia
Tasawuf
masuk ke Persia dengan jalur perdagangan.
BAB
12 Maqamat dan Hal
a.
Maqamat
Maqamat adalah jalan yang dilalui
untuk dekat dengan Allah. Uraian tentang
Maqamat :
1.
Al-Zuhud
Berarti
tidak ingin kepada sesuatu yang bersifat keduniawian. Zuhud termasuk pelajaran
terpenting dalam rangka mengendalikan diri dari pengaruh kehidupan dunia.
2.
Al-Taubah
Berarti
memohon ampun atas segala dosa dan menyertai janji tidak akan menggulangi
perbuatan salahnya itu.
3.
Al-Wara’
Berarti
menjauhi segala perbuatan yang tidak baik.
4.
Kekafiran
Tidak
meminta lebih dari apa yang sudah kita dapatkan.
5.
Sabar
Berarti
menjauhi diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah tetapi
tenang ketika mendapat cobaan.
6.
Tawakkal
Berarti
menyerahkan diri kepada Allah.
7.
Kerelaan
Berarti
menerima keadaan dengan hati yang senang.
b. Hal
Berarti anugerah dan rahmat dari
Tuhan.
BAB
13 MAHABBAH
A. PENGERTIAN
, TUJUAN dan KEDUDUKAN MAHABAH
Mahabbah adalah mencintai secara dalam
kepada Tuhan. Tujuan Mahabbah adalah untuk memperoleh kesenangan batiniah yang
sulit dilukiskan dengan kata-kata, tetapi hanya dapat dirasakan jiwa. Kedudukan
Mahabbah lebih tinggi dibandingkan ma’rifah.
B. ALAT
UNTUK MENCAPAI MAHABBAH
Para ahli tasawuf menjawab dengan
menggunakan pendekatan psikologi yaiotu pendekatan yang melihat adanya potensi
rohaniah yang ada dalam diri manusia.
C. TOKOH
YANG MENGGEMBANGKAN MAHABBAH
Tokoh yang terkenal adalah Rabi’ah
al-Adawiyah.
D. MAHABBAH
DALAM AL-QUR’AN dan HADITS
Banyak ayat-ayat al-qur’an yang
menyatakan nbahwa manusia dan tuhan saling bercinta. terdapat dalam surat ali
imran ayat 30 dan surat al-maidah ayat 54.
BAB 14 MA’RIFAH
A. PENGERTIAN
, TUJUAN dan KEDUDUKAN MA’RIFAH
Ma’rifah
adalah mengetahui rahasia-rahasia Tuhan melalui hati sanubari . Tujuannya untuk
menunjukkan salah satu tingkatan pada tasawuf. Kedudukan Ma’rifah dibawah
mahabbah , kalau ma’rifah membahas tentang pengetahuan sedangkan mahabbah
tentang kecintaan.
B. ALAT
UNTUK MENCAPAI MA’RIFAH
Caranya
dengan hati dan akal manusia.
C. TOKOH
YANG MENGGEMBANGKAN MA’RIFAH
Tokoh
yang terkenal adalah Al-Ghazali dan Zun Al-Nun
Al-Misri .
D. MA’RIFAH
DALAM AL-QUR’AN dan HADITS
Ayat
yang berhubungan dengan Ma’rifah adalah An-Nur ayat 40 dan Al-Zumar ayat 39.
BAB 15 AL FANA, AL-BAQA dan ITTIHAD
A. PENGERTIAN
, TUJUAN dan KEDUDUKAN AL FANA, AL-BAQA dan ITTIHAD
al fana adalah lenyapnya sifat-sifat
basyariah , al-baqa adalah kekal sifat-sifat ketuhanan dan ittihadadalah
penyatuan dengan Tuhan. Kedudukannya adalah merupakan hal, karena hal yang
demikian tidak terjadi terus-menerus dan juga karena dilimpahkan oleh Tuhan.
B. TOKOH
YANG MENGGEMBANGKAN FANA, AL-BAQA dan ITTIHAD
Tokohnya adalah Abu Yazid al-bustami
C. FANA,
AL-BAQA dan ITTIHAD DALAM AL-QUR’AN dan HADITS
ayat yang berhubungan adalah surat
al-kahfi ayat 110 dan surat ar-rahman ayat 26-27.
BAB
16 AL-HULUL
A. PENGERTIAN
, TUJUAN dan KEDUDUKAN AL HULUL
Hulul adalah tuhan memilih tubuh-tubuh
manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah manusia dalam tubuh
itu dilenyapkan. Tujuannya adalah mencapai persatuan secara batin.
B. TOKOH
YANG MENGGEMBANGKAN AL HULUL
Tokohnya adalah Husein bin Mansur
al-Hallaj.
BAB
17 WAHDAT AL-WUJUD
A. PENGERTIAN
, TUJUAN WAHDAT AL-WUJUD
Wahdat al-wujud adalah bahwa manusia
dan Tuhan pada hakikatnya adalah satu kesatuan yang ada. Tujuannya adalah tidak
menggangu zat Tuhan dan tidak keluar dari agama Islam.
B. TOKOH
YANG MENGGEMBANGKAN WAHDAT AL-WUJUD
TOKOHNYA ADALAH Muhyiddin Ibn Arabi.
BAB
18 INSAN KAMIL
A. PENGERTIAN
INSAN KAMIL
Insan kamil adalah manusia yang
sempurna.
B. CIRI-CIRI
INSAN KAMIL
1.
Berfungsi
akalnya secara optimal
2.
Berfungsi
intuisinya
3.
Mampu
menciptakan budaya
4.
Menghiasi
diri dengan sifat-sifat ketuhanan
5.
Berakhlak
mulia
6.
Berjiwa
seimbang
BAB
19 TARIKAT
A. PENGERTIAN
DAN TUJUAN TARIKAT
Tarikat adalah jalan yang harus
dilalui seorang sufi untuk mencapai kedekatan dengan tuhan. Tujuannya untuk
mendapatkan pancaran nur Tuhan kedalam hati manusia.
B. TARIKAT
YANG BERKEMBANG DI INDONESIA
Tarekat Shuhrawardiyah misalnya
dinisbahkan pada Diya al-Din Abu Najib al-Suhrawardi. Qadariyah dinisbahkan
pada Abdul Qadir Jaelani . Rifaiyah dinisbahkan pada Ahmad Ibn Rifa’I ,
Jasafiyah dinisbahkan kepada Ahmad Jasafi, Sadziliyah dinisbahkan pada Abu
Madyan Shuhaib, Mauliayhn dinisbahkan pada Jalaluddin Rumi.
C. TATA
CARA PELAKSANAAN TARIKAT
1.
Zikir
2.
Ratib
3.
Muzik
4.
Menari
5.
Bernafas
BAB
20 PROBLEMATIKA MASYARAKAT MODERN DAN PERLUNYA AKHLAK TASAWUF
A. PENGERTIAN
MASYARAKAT MODERN
Mayarakat modern adalah orang yang
hidup dimasa aturan yang baru.
Cirri-cirinya:
1.
Bersifat
rasional
2.
Berfikir
untuk masa depan
3.
Menghargai
waktu
4.
Bersikap
terbuka
5.
Bersifat
obyektif
B. PROBLEMATIKA
MASYARAKAT MODERN
Bagi kelompok yang optimis kehadiran
revolusi tekhnologi justru menguntungkan/ memberikan dampak positif sedangkan
kelompok yang pesismis kehadiran revolusi tekhnologi justru merugikan /
memberikan dampak negatif. Problematika masyarakat modern :
1.
Desintegrasi
Ilmu Pengetahuan
2.
Kepribadian
Yang Terpecah
3.
Penyalahgunaan
Iptek
4.
Pendangkalan
Iman
5.
Pola
Hubungan Materialistik
6.
Menghalalkan
Segala Cara
7.
Stress
dan Frustasi
8.
Kehilanggan
Harga Diri dan Masa Depannya
C. PERLUNYA
PENGEMBANGAN AKHLAK TASAWUF
Tujuannya untuk memperoleh hubungan
langsung dengan tuhan. Tasawuf dapat melatih manusia agar memiliki ketajaman
batin dan kehalusan budi pekerti. Tasawuf akan membawa manusia meiliki jiwa
istiqamah , jiwa yang selalu disi dengan nilai-nilai ketuhannan. Tawakal pada
tuhan memiliki pegangan kokoh , dapat mengatasi sikap stres
PENUTUP
Akhlak merupakan hiasan diri membawa
keuntungan bagi yang mengerjakannya dan disukai Allah serta makhluk lainnya.
Akhlak yang diajarkan islam berdasarkan nilai-nilai mutlak yang bersumber pada
Al-Qur’an dan Hadits . namun dalam pelaksanaan akhlak memerlukan ijtihad para
ulama.
Melalui bimbingan akhlak yang baik
dengan orang tua sebagai peran utamanya manusia akan dihantarkan pada tingkah
laku yang mulia. Pemikiran dalam bentuk
etika, moral dan akhlak menjabarkan ketentuan akhlak yang bersifat mutlak,
universal dan general sesuai yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Tasawuf dibangun oleh para sufi untuk
dijadikan nilai-nilai luhur yang berhubungan erat dengan pembinaan akhlak oleh
sebab itu tasawuf disandingkan dengan ilmu akhlak. Banyak para ilmuan yang
mengatakan tasawuf mengandung unsure penyimpangan namun sebagian ulama
membuktikan bahwa tasawuf berkaitan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam
kehidupan modern harus mempunyai sifat yang mendasar kepada ilmu akhlak
tasawuf. Sebagai ilmu ijtihad ulama, akhlak tasawuf sama dengan ilmu lainnya
ada kekurangan dan kelemahan dan keganjilan namun disana ada kelebihan ,
kekuatan dan keistimewaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar